iklan

Jurnal Clean Enery Solar Cell

BAB II

DASAR TEORI


Reaksi termal biasa yang berlangsung dalam gelap memperoleh energi pengaktifannya melalui tumbukan antar molekul yang acak dan berurutan. Reaksi fotokimia menerima energi pengaktifannya dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekulnya. Karena itu reaksi ini memberikan kemungkinan selesktivitas yang tinggi, yang berati bahwa energi dari kuantum cahaya tepat sesuai untuk reaksi tertentu. Jadi tahap pengaktifan dalam reaksi fotokimia cukup berbeda dari lebih selektif dibandingkan pengaktifan reaksi thermal. Melalui fluoresensi, konvensi dalam dan penyilangan antar sistem maka jumlah dari hasil kuantum untuk ketiga proses ini harus sama dengan satu. Hasil kuantum untuk reaksi kimia meliputi  fraksi yang kecil hingga fraksi yang sangat besar.
Hasil kuantum yang besar diperoleh bila penyerapan sinar menghasilkan radikal atau katalis lain yang menggerakkan reaksi berantai dari suatu reaksi yang spontan secara termodinamika. Pada umumnya molekul diamagnetik yang meyerap sianr akan berpindah dari tingakat dasar ke tingkat tereksitasi. Untuk mengingatkan kembali istilah ini, elektron tereksitasi pada keadaan single tereksitasi mempunyai spin anti-paralel terhadap pasangannya.Meskipun terdapat banyak keadaan single tereksitasi, pada umumnya hanya beberapa keadaan energi yang yang dapat dihasilkan dengan sinar tampak atau ultraviolet dekat.Radiasi yang sangat cepat dari keadaan elektronik tinggi ke keadaan elektronik rendah pada multiplisitas yang sama. Proses ini yang disebut konversi dalam, merupakan proses orde pertama dengan tetapan laju.
Fluoresensi dapat dinyatakan sebagai pemancaran foton yang spontan pada saat kembali dari keadaan terseksitasi ke keadaan dasar. Koefisien Einstein dapat dihitung dari fungsi gelombang untuk keadaan dasar dan tereksitasi. Selain itu dapat pula dihitung dari koefisien penyerapan yang diukur. Keadaan triplet selalu mempunyai energi yang lebih rendah dari keadaan singlet yang bersangkutan. Hal ini diterangkan karena dua elektron terluar yang mempunyai spin yang sama tidak mungkin berada sangat dekat satu sama lain tanpa melanggar prinsip Pauli. Karena selanjutnya kedua elektron tersebut terpisah, terjadi penurunan gaya tolak-menolak elektronik yang mengakibatkan berkurannya energi molekul.Ada dua tipe dasar dari panel surya, kita harus memahami perbedaan antara keduanya  karena mereka menghasilkan berbagai jenis energi. Ada juga keuntungan yang berbeda dan kerugian untuk keduanya.Energi surya adalah sangat luar biasa karena tidak bersifat polutif, tidak dapat habis, dapat dipercaya dan tidak membeli. Kekurangannya adalah sangat halus dan tidak konstan. Arus energi surya yang rendah mengakibatkan dipakainya sistem dan kolektor yang luas permukaannya besar untuk mengumpul dan mengkonsentrasikan energi tersebut.
Umumnya yang digunakanlah adalah plat datar seperti, panel surya, sel surya, pemanas air, dan sebaginya yang memanfaatkan energi surya tersebut. Misalnya pada panel surya, energi radiasi surya dapat dirubah menjadi arus listrik searah dengan mempergunakan lapisan-lapisan tipis dari silikon (Si) murni atau bahan semikonduktor lainnya.                                    (Robert,A, 2005)
Dalam fisika, panas dilambangkan dengan Q, adalah energi yang ditransfer dari satu tubuh atau sistem ke sistem lain karena perbedaan suhu. Dalam termodinamika, kuantitas digunakan sebagai ukuran perwakilan panas, yang merupakan suhu absolut dari objek dikalikan dengan kuantitas diferensial entropi sistem yang diukur pada batas objek. Panas dapat mengalir secara spontan dari sebuah objek dengan suhu tinggi untuk sebuah objek dengan suhu yang lebih rendah. Transfer panas dari satu objek ke objek lain dengan suhu yang sama atau lebih tinggi dapat terjadi hanya dengan bantuan pompa panas. Tingginya suhu permukaan yang sering mengakibatkan tingginya tingkat perpindahan panas, dapat dibuat dengan reaksi kimia (seperti pembakaran), reaksi nuklir (seperti fusi terjadi di dalam matahari), disipasi elektromagnetik (seperti dalam kompor listrik), atau mekanik disipasi (seperti gesekan). Panas dapat ditransfer antara objek oleh radiasi, konduksi dan konveksi. Suhu digunakan sebagai ukuran energi internal atau entalpi, itu adalah tingkat gerak dasar sehingga menimbulkan perpindahan panas. Panas hanya dapat ditransfer antara objek, atau wilayah dalam suatu objek, dengan temperatur yang berbeda (seperti yang diberikan oleh hukum pertama  termodinamika), dan kemudian, dengan tidak adanya pekerjaan, hanya ke arah tubuh dingin (sesuai dengan hkum kedua termodinaamika). Suhu dan fase dari subjek substansi perpindahan panas ditentukan.
Radiasi adalah satu-satunya bentuk perpindahan panas yang dapat terjadi tanpa adanya segala bentuk media; demikian itu adalah satu-satunya cara transfer panas melalui ruang hampa. radiasi termal adalah akibat langsung dari gerakan atom dan molekul dalam suatu material. Karena atom-atom ini dan molekul terdiri dari partikel bermuatan (proton dan elektron), gerakan mereka menghasilkan emisi radiasi elektromagnetik, yang membawa energi dari permukaan. Pada saat yang sama, permukaan terus-menerus dibombardir oleh radiasi dari lingkungan, sehingga transfer energi ke permukaan. Karena jumlah meningkat radiasi yang dipancarkan dengan meningkatnya suhu, transfer bersih energi dari suhu yang lebih tinggi untuk hasil suhu yang lebih rendah. Kekuatan yang tubuh hitam memancarkan pada berbagai frekuensi digambarkan oleh hukum Planck. Untuk setiap suhu tertentu, ada f max frekuensi di mana daya yang dipancarkan adalah maksimum. Hukum perpindahan Wien dan fakta bahwa frekuensi cahaya berbanding terbalik dengan panjang gelombang dalam ruang hampa, berarti bahwa frekuensi puncak J sebanding dengan T temperatur absolut dari tubuh hitam. Fotosfer Matahari, pada suhu sekitar 6000 K, memancarkan radiasi terutama di bagian terlihat dari spektrum. Atmosfer bumi ini sebagian transparan untuk cahaya tampak, dan cahaya yang mencapai permukaan bumi diserap atau dipantulkan. Permukaan bumi memancarkan radiasi yang diserap, mendekati perilaku tubuh hitam pada 300 K dengan spektral puncak f max. Pada frekuensi rendah, atmosfer sebagian besar buram dan radiasi dari bumi.
Bola lampu rumah tangga biasa memiliki spektrum tumpang tindih spektrum hitam matahari dan bumi. Sebagian dari foton yang dipancarkan oleh lampu filamen lampu tungsten di 3000K yang dalam spektrum terlihat. Namun, sebagian besar energi dikaitkan dengan foton dari panjang gelombang lebih panjang, ini tidak akan membantu seseorang, tapi masih akan mentransfer panas ke lingkungan, seperti dapat disimpulkan secara empiris dengan mengamati bola lampu pijar rumah tangga. Setiap kali radiasi elektromagnetik yang dipancarkan dan kemudian diserap, panas dipindahkan. Prinsip ini digunakan dalam Oven mikrowafe, Laser pemotong, dan RF penghilang rambut. Lainnya transfer panas mekanisme panas laten, dimana transfer panas melalui perubahan fisik dalam medium seperti air ke es atau air ke embun melibatkan energi yang signifikan dan dimanfaatkan dalam banyak cara seperti, mesin uap, kulkas dan sebagainya. Menggunakan panas laten dan kapiler untuk memindahkan panas, pipa panas dapat membawa banyak sekali lebih banyak panas sebagai batang tembaga berukuran sama. Awalnya diciptakan untuk digunakan dalam satelit, mereka mulai memiliki aplikasi di komputer pribadi. Karena jumlah meningkat radiasi yang dipancarkan dengan meningkatnya suhu, transfer bersih energi dari suhu yang lebih tinggi untuk hasil suhu yang lebih rendah. Kekuatan yang tubuh hitam memancarkan pada berbagai frekuensi digambarkan oleh hukum Planck.                             (Hillary. D Brewster)
Indonesia adalah negara tropis yang hanya mengalami dua musim, panas dan hujan. Matahari akan bersinar sepanjang tahun, meskipun pada musim hujan intensitasnya berkurang. Kondisi iklim ini menyebabkan matahari dapat menjadi alternatif sumber energi masa depan di Indonesia. Selain matahari, Indonesia juga mempunyai cadangan minyak dan gas bumi yang relatif banyak. Sebagian telah dieksploitasi. Masalahnya minyak dan gas bumi adalah sumber energi yang tidak terbarui. Tanpa pemakaian yang bijaksana suatu saat sumber tersebut akan habis. Selain itu, pembakaran minyak dan gas bumi menimbulkan polusi udara. Ketika isu lingkungan makin keras disuarakan oleh kelompok ‘hijau’, sumber energi yang ramah lingkungan dan terbarui menjadi aset berharga.
Apalagi penggunaan energi surya Indonesia saat ini masih kurang dari 5% total pemakaian energi nasional. Dalam cahaya matahari terkandung energi dalam bentuk foton . Ketika foton ini mengenai permukaan sel surya, elektron-elektronnya akan tereksitasi dan menimbulkan aliran listrik. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip potoelektrik. Sel surya dapat tereksitasi karena terbuat dari material semikonduktor yang mengandung unsur silikon. Silikon ini terdiri atas dua jenis lapisan sensitif yaitu lapisan negatif (tipe-n) dan lapisan positif (tipe-p). Sel surya ini mudah pecah dan berkarat jika terkena air. Karena itu sel ini dibuat dalam bentuk panel-panel ukuran tertentu yang dilapisi plastik atau kaca bening yang kedap air. Panel ini dikenal sebagai panel surya. Ada beberapa jenis panel surya yang dijual di pasaran. Jenis pertama, yang terbaik saat ini, adalah jenis monokristalin. Panel ini memiliki efisiensi 12-14%. Jenis kedua adalah jenis polikristalin atau multikristalin, yang terbuat dari kristal silikon dengan efisiensi 10-12%. Jenis ketiga adalah silikon jenis amorphous, yang berbentuk film tipis. Efisiensinya sekitar 4-6%. Panel surya jenis ini banyak dipakai di mainan anak-anak, jam dan kalkulator. Yang terakhir adalah panel surya yang terbuat dari GaAs (Gallium Arsenide) yang lebih efisien pada temperatur tinggi.
Listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat langsung digunakan atau disimpan lebih dahulu ke dalam batrai. Arus listrik yang dihasilkan adalah listrik dengan arus searah (DC) sebesar 3.5 A. Besar tegangan yang dihasilkan adalah 0.4-0.5V. Kita dapat mendesain rangkaian panel-panel surya, secara seri atau paralel, untuk memperoleh output tegangan dan arus yang diinginkan. Untuk memperoleh arus bolak balik (AC) diperlukan alat tambahan yang disebut inverter. Daya yang dihasilkan oleh panel surya maksimum diukur dengan besaran Wattpeak (Wp), yang konversinya terhadap Watthour (Wh) tergantung intensitas cahaya matahari yang mengenai permukaan panel. Selanjutnya daya yang dikeluarkan oleh panel surya adalah daya panel dikalikan lama penyinaran. Misalnya sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp disinari matahari dengan intensitas maksimum selama 8 jam maka daya yang dihasilkan adalah 50 kali 8 Wh atau 400 Wh. Daya sebanyak ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 buah lampu 25 Watt selama 4 jam atau sebuah televisi hitam putih 40 Watt selama 10 jam.
Di Indonesia, daya (Wh) yang dihasilkan perhari biasanya sekitar 3-5 kali daya panel maksimum (Wp), 3 kali untuk cuaca mendung, dan 5 kali untuk kondisi panas terik. Misalnya untuk sebuah panel surya berdaya maksimum 50 Wp, daya yang dihasilkan pada cuaca mendung perhari adalah 3 kali 50 Wp atau 150 Wp, dan pada cuaca cerah adalah 5 kali 50 Wp atau 250 Wp. Panel-panel surya dapat disusun secara seri atau paralel. Rangkaian paralel digunakan pada panelpanel dengan tegangan output yang sama untuk memperoleh penjumlahan arus keluaran. Tegangan yang lebih tinggi diperoleh dengan merangkai panel-panel dengan arus keluaran yang sama secara seri. Misalnya untuk memperoleh keluaran sebesar 12 Volt dan arus 12 A, kita dapat merangkai 4 buah panel masing-masing dengan keluaran 12 Volt dan 3 A secara paralel. Sementara kalau keempat panel tersebut dirangkai secara seri akan diperoleh keluaran tegangan sebesar 48 Volt dan arus 3A.
Harga energi per-kWh dari panel surya masih tergolong mahal. Sebuah panel surya berkapasitas 50 Wp lengkap dengan batrai penyimpan, kontroler, 3 titik lampu dan satu titik untuk kulkas atau televisi hitam putih dijual dengan harga ratarata satu seperempat juta rupiah. Panel ini didesain untuk beroperasi selama 20 tahun. Baterai panel biasanya harus diganti setiap 5 tahun. Biasanya perusahaan penjual memberikan garansi selama 10 tahun untuk panel dan 1 tahun untuk batrai. Perlu dicatat bahwa ada subsidi pemerintah di dalam harga listrik PLN untuk rumah tangga. Subsidi ini tidak ada dalam penggunaan listrik energi surya yang dihitung di atas. Harga di atas juga merupakan harga satuan panel sampai di tempat konsumen (asal tempatnya tidak terlalu jauh) di Indonesia. Mungkin ada potongan harga untuk pemakaian panel yang lebih banyak dan skala yang lebih besar. Sekarang, panel-panel surya masih diimpor. Artinya harga yang harus dibayar konsumen juga sudah termasuk pajak biaya masukdan pajakpertambahan nilai. Suatu saat ketika ditemukan teknologi yang lebih efisien dan Indonesia dapat membuat panel suryanya sendiri harga panel surya sangat mungkin bisa turun. Sekedar gambaran adalah harga panel surya di Jerman pernah turun sekitar 40% dalam dua bulan. Jika panel tidak beroperasi pada temperatur tersebut, efisiensinya berkurang. Karena itu biasanya panel diletakkan di tempat yang sejukdan banyakangin.                                                     (http://www.elsppat.or.id/download/file/w7_a5.pdf)
Solar cell atau panel surya adalah alat untuk mengkonversi tenaga matahari menjadi energi listrik. Potopoltaik adalah teknologi yang berfungsi untuk mengubah atau mengkonversi radiasi matahari menjadi energi listrik secara langsung. PV biasanya dikemas dalam sebuah unit yang disebut modul. Dalam sebuah modul surya terdiri dari banyak sel surya yang bisa disusun secara seri maupun paralel. Sedangkan yang dimaksud dengan surya adalah sebuah elemen semikonduktor yang dapat mengkonversi energi surya menjadi energi listrik atas dasar efek fotovoltaik. Solarcell mulai popular akhir-akhir ini, selain mulai menipisnya cadangan enegi fosil dan isu global warming, energi yang dihasilkan juga sangat murah karena sumber energi (matahari) bisa didapatkan secara gratis. Sebelumnya pernah dilakukan penelitian semikondukor dengan metode yang sama namun hanya dapat menghasilkan arus maksimal 50 mA. Melalui penelitian sederhana ini kami melakukan penelitian lanjutan dengan mengembangkan rangkaian seri dan pararel dan variasi terhadap jarak antar tembaga hingga dapat mengetahui peluang pemanfaatan solar cell. Solar cell merupakan suatu perangkat semi konduktor yang dapat menghasilkan listrik jika diberikan sejumlah energi cahaya. Proses penghasilan energi listrik terjadi jika pemutusan ikatan elektron pada atom-atom yang tersusun dalam kristal semikonduktor ketika diberikan sejumlah energi. Salah satu bahan semikonduktor yang biasa digunakan sebagai sel surya adalah kristal silikon, ketika suatu kristal silikon ditambahkandengan unsur golongan kelima, misalnya arsen, maka atom-atom arsen itu akan menempati ruang diantara atom-atom silicon yang mengakibatkan munculnya elektron bebas pada material campuran tersebut.
Elektron bebas tersebut berasal dari kelebihan elektron yang dimiliki oleh arsen terhadap linkungan sekitarnya, dalam hal ini adalah silikon. Semikonduktor jenis ini kemudian diberi nama semikonduktor tipe-n. Hal yang sebaliknya terjadi jika kristal silikon ditambahkan oleh insur golongan ketiga, misalnya boron, maka kurangnya elektron valensi boron dibandingkan dengan silikon mengakibatkan munculnya hole yang bermuatan positif pada semikonduktor tersebut. Semikonduktor ini dinamakan semikonduktor tipe-p. Adanya tambahan pembawa muatan tersebut mengakibatkan semikonduktor ini akan lebih banyak menghasilkan pembawa muatan ketika diberikan sejumlah energi tertentu, baik pada semikonduktor tipe-n maupun tipe-p. Ketika semikonduktor tipe-p dan tipe-n disambungkan maka akan terjadi difusi hole dari tipe-p menuju tipe-n dan difusi elektron dari tipe-n menuju tipe-p. Difusi tersebut akan meninggalkan daerah yang lebih positif pada batas tipe-n dan daerah lebih negatif pada batas tipe-p. Adanya perbedaan muatan pada sambungan p-n disebut dengan daerah deplesi akan mengakibatkan munculnya medan listrik yang mampu menghentikan laju difusi selanjutnya. Medan listrik tersebut mengakibatkan munculnya arus drift. Arus drift yaitu arus yang dihasilkan karena kemunculan medan listrik. Namun arus ini terimbangi oleh arus difusi sehingga secara keseluruhan tidak ada arus listrik yang mengalir pada semikonduktor sambungan p-n tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, elektron adalah partikel bermuatan yang mampu dipengaruhi oleh medan listrik. Kehadiran medan listrik pada elektron dapat mengakibatkan elektron bergerak.
 Hal inilah yang dilakukan pada solar cell sambungan p-n, yaitu dengan menghasilkan medan listrik pada sambungan p-n agar elektron dapat mengalir akibat kehadiran medan listrik tersebut. Ketika sambungan disinari, foton yang mempunyai elektron sama atau lebih besar dari lebar pita elektron tersebut akan menyebabkan eksitasi elektron dari pita valensi ke pita konduksi dan akan meninggalkan hole pada pita valensi. Elektron dan hole ini dapat bergerak dalam material sehingga menghasilkan pasangan lubang elektron. Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari area-n akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Potovoltaik berdasarkan bentuk dibagi dua, yaitu potovoltaik padat dan potovoltaik cair. Potovoltaik cair mempuenyai prinsip kerja hampir sama dengan prinsip elektrovolta, namun perbedaanya tidak adanya reaksi oksidasi dan reduksi secara bersamaan (redoks) yang terjadi melainkan terjadinya pelepasan elektron saat terjadi penyinaran oleh cahaya matahari dari pita valensi (keadaan dasar) ke pita konduksi ( keadaan elektron bebas) yang mengakibatkan terjadinya perbedaan potensial dan akhirnya menimbulkan arus.Pada solarcell cair dari bahan tembaga terdapat dua buah tembaga yaitu tembaga konduktor dan tembaga semikonduktor. Tembaga semikonduktor akan menghasilkan muatan elektron negatif jika terkena cahaya matahari, sedangkan tembaga konduktor akan menghasilkan muatan elektron positif. Karena adanya perbedaan potensial akhinya akan menimbulkan arus.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara isolator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada temperature yang sangat rendah, namun pada temperature ruangan bersifat sebagai konduktor. Bahan semikonduktor yang sering digunakan adalah silikon, germanium dan Galium. Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat berubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron). Apabila ditempatkan hambatan pada terminal sel surya, maka elektron dari arean akan kembali ke area-p sehingga menyebabkan perbedaan potensial dan arus akan mengalir. Potovoltaic berdasarkan bentuk dibagi dua, yaitu potovoltaik padat dan potovoltaik cair. Bahan-bahan logam seperti tembaga (Cu), besi (Fe), timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Sebenarnya atom tembaga dengan nama unsur kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nukleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu yang ke-29, berada pada orbit paling luar. Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya ‘jauh’ dari nukleus, ikatannya tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas dari ikatannya.
(http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/149/jtptunimus-gdl-efendiabdu-7401-3-babii.pdf)
Salah satu aplikasi yang paling penting dari persimpangan PN adalah untuk mendapatkan energimatahari. Efek fotovoltaik adalah munculnya tegangan yang maju di persimpangan diterangi. Dengan menggunakan efek fotovoltaik, energi matahari seperti yang diterima di bumi, dapat dikonversi langsung ke listrik. Ketika cahaya yang diserap, lubang elektron pasangan ini dibuat, dan mereka mungkin menyebar ke wilayah persimpangan PN jika mereka diciptakan terdekat (dalam panjang difusi). Sekali di wilayah ini, bidang listrik dibuat besar bertindak atas elektron pada sisi p, dan lubang pada sisi n untuk menghasilkan tegangan yang mendorong arus di sirkuit eksternal. Sel surya praktis yang pertama dikembangkan di Bell Labs pada tahun 1954 (oleh Daryl M.Chapin, Calvin S. Fuller, dan Gerald L. Pearson). Sel fotovoltaik mengkonversi sinar matahari langsung menjadi energi listrik. Lapisan anti refleksi digunakan untuk memaksimalkan energi untuk transfer.

Permukaan bumi menerima sekitar 1000 W/ dari matahari. Lebih khusus lagi, AM=0 (massa udara nol) memiliki 1367 W/ sedangkan AM=1 (langsung overhead melalui suasana tanpa awan) adalah 1000 W/. Solar sel yang digunakan dalam pesawat ruang angkasa juga dalam wilayah terestrial tertentu terpencil mana jaringan listrik ekonomis ini tidak tersedia. Efisiensi khas adalah urutan 10%. Efisiensi terbatas karena foton dengan energi kurang dari celah-jalur energi tidak membuat pasangan elektron-lubang dan Jadi, tidak dapat memberikan kontribusi kepada daya output. Di sisi lain, foton dengan energi yang jauh lebih besar daripada energi celah-jalur cenderung menghasilkan operator yang mengusir banyak energi mereka oleh panas. Untuk efisiensi maksimum, celah dan jalur energi perlu hanya kurang dari energi dari puncak distribusi energi surya. Ternyata bahwa GaAs dengan E 1.4 eV cenderung sesuai dengan tagihan cukup baik. Pada prinsipnya, GaAs dapat menghasilkan efisiensi 20% atau lebih. GaAs sel ditutupi oleh lapisan epitaksial tipis dari campuran GaAs-AlAs yang memiliki kisi-kisi yang baik sesuai dengan GaAs dan yang memiliki kesenjangan besar energi dengan demikian menjadi transparan sinar matahari.                                                                           (James D. Patterson, 2007)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Jurnal Clean Enery Solar Cell"

Posting Komentar

Bijaklah dalam Berkomentar