iklan

Penjelasan Relay dan aplikasi

Dalam dunia elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan “otak” dari rangkaian pengendali. Baru setelah itu muncul PLC yang mulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana relay elektromekanis ini
didefinisikan sebagai Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk menutup (atau membuka) kontak saklar atau Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik. atau pada umum-nya Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relai merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya.
Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diperlukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih rendah lagi lebih aman.Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung kaca kecil yang dililitin kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kontak kembali terbuka (off).
Ketika solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipasang terbalik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+). Ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di sekitarnya.
Di bawah ini contoh relay yang ada dipasaran ;
 
Secara umum, relay digunakan untuk memenuhi fungsi – fungsi berikut :
  • Remote control : dapat menyalakan atau mematikan alat dari jarak jauh
  • Penguatan daya : menguatkan arus atau tegangan Contoh : starting relay pada mesin mobil
  • Pengatur logika kontrol suatu sistem
Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup. bisa dilihat pada gambar dibawah;

Selain berfungsi sebagai komponen elektronik, relay juga mempunyai fungsi sebagai
pengendali sistem. Sehingga relay mempunyai 2 macam simbol yang digunakan pada :
o Rangkaian listrik (hardware)
o Program (software)

Relay sebagai pengendali
Salah satu kegunaan utama relay dalam dunia industri ialah untuk implementasi logika kontrol dalam suatu sistem. Sebagai “bahasa pemrograman” digunakan konfigurasi yang disebut ladder diagram atau relay ladder logic. Berikut ini beberapa petunjuk tentang relay ladder logic (ladder diagram):
  1. Diagram wiring yang khusus digunakan sebagai bahasa pemrograman untuk rangkaian kontrol relay dan switching.
  2. LD Tidak menunjukkan rangkaian hardware, tapi alur berpikir.
  3. LD Bekerja berdasar aliran logika, bukan aliran tegangan/arus.
dan Relay Ladder Logic terbagi menjadi 3 komponen :
1. Input --> pemberi informasi
2. Logic --> pengambil keputusan
3. Output --> usaha yang dilakukan 
Relay merupakan komponen elektronika yang terdiri dari dua bagian yaitu elektromagnetik yang berupa kumparan dan kontak poin. Secara sederhana relay dapat diartikan sebagai komponen untuk mengalirkan listrik dengan arus yang besar dengan yang menggunakan kendali listrik dengan arus kecil. Oleh karena itu relay biasa digunakan pada kendaraan misalnya pada rangkaian lampu kepala. Pada umumnya relay memiliki 4 terminal yakni terminal 30 dan 87 yang berhubungan dengan kontak point dan juga terminal 85 dan 86 yang berhubungan dengan elektromagnetik. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar relay 4 kaki dibawah ini.
Fungsi relay adalah untuk digunakan sebagai elektromagnetik switch atau saklar yang dikendalikan oleh magnit listrik. Cara kerja relay ini adalah ketika kumparan atau elektromagnit dialiri arus listrik yakni melalui terminal 85 dan 86 maka kumparan tersebut akan menimbulkan gaya kemagnitan. Kemagnitan inilah yang kemudiaan menarik kontak poin sehingga terminal 30 dan 87 terhubung. Gimana sudah jelas dengan cara kerja relay ini? Mungkin gambar dibawah ini bisa membantu:
Selain relay 4 kaki atau 4 terminal ada juga relay 5 kaki, 6 kaki dll. Prinsip kerjanya tetap sama, perbedaanya hanya kontak poinnya saja yang diperbanyak. Pada relay 5 kaki, disana terdapat terminal 87 dan 87 a. Biasanya terminal 87a ini kebalikan dari terminal 87 artinya ketika terminal 87 terhubung dengan terminal 30, maka terminal 87a terputus dengan terminal 30 begitu juga sebaliknya. Relay dibedakan menjadi 2 yakni normaly open dan normaly close. Yang dimaksud dengan normaly open adalah saat normal atau tidak ada arus listrik yang mengalir ke terminal 85 dan 86 maka terminal 87 dan 30 tidak terhubung. Sedangkan normaly close adalah sebaliknya ketika dalam keadaan normal yakni terminal 85 dan 86 atau yang menuju kumparan tidak dialiri arus listrik maka terminal 30 dan 87 terhubung. 

Penggunaan Relay Dalam Kendaraan

Dengan prinsip kerja relay yang dapat digunakan sebagai elektromagnetik switch maka relay dapat digunakan untuk berbagai macam dalam kendaraan. Diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Untuk membuat lampu motor lebih terang
    Lampu motor yang redup bisa disebabkan bertambah besarnya tahanan dalam rangkaian lampu kepala. Hal tersebut bisa diakali dengan menggunakan relay. Prinsipnya arus listrik dari baterai langsung dialirkan ke lampu kepala melalui terminal 30 dan 87 pada relay. Sedangkan arus listrik yang mengalir melalui rangkaian hanya digunakan untuk menghidupkan elektromagnetik relay pada terminal 85 dan 86. Secara detailnya bisa dilihat di cara memasang relay pada lampu motor agar lebih terang.
  2. Untuk membuat kunci pengaman sepeda motor
    Untuk membuat kunci pengaman bisa dilakukan dengan menggunakan sebuah relay. Prinsipnya relay tersebut digunakan untuk saklar yang memutus dan menghubungkan arus listrik menuju koil. Untuk cara membuatnya bsia dilihat pada rangkaian kunci pengaman sepeda motor.
Cukup sampai disini dulu pembahasan mengenai fungsi relay dan penggunaanya pada kendaraan. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi pembaca blog tipstrikotomotif.blogspot.com ini. Terima kasih.
Logam ferromagnetis adalah logam yang mudah terinduksi medan elektromagnetis. Ketika ada induksi magnet dari lilitan yang membelit logam, logam tersebut menjadi "magnet buatan" yang sifatnya sementara. Cara ini kerap digunakan untuk membuat magnet non permanen. Sifat kemagnetan pada logam ferromagnetis akan tetap ada selama pada kumparan yang melilitinya teraliri arus listrik. Sebaliknya, sifat kemagnetannya akan hilang jika suplai arus listrik ke lilitan diputuskan.

Fungsi Relay - Prinsip Cara Kerja Relay - Pengertian Driving Relay
Rangkaian Dasar Relay
Berikut ini penjelasan dari gambar di atas:
  • Amarture, merupakan tuas logam yang bisa naik turun. Tuas akan turun jika tertarik oleh magnet ferromagnetik (elektromagnetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan ferromagnetik sudah hilang.
  • Spring, pegas (atau per) berfungsi sebagai penarik tuas. Ketika sifat kemagnetan ferromagnetik hilang, maka spring berfungsi untuk menarik tuas ke atas.
  • Shading Coil, ini untuk pengaman arus AC dari listrik PLN yang tersambung dari C (Contact).
  • NC Contact, NC singkatan dari Normally Close. Kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) ketika posisi OFF.
  • NO Contact, NO singkatan dari Normally Open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber (kontak inti, C) kotika posisi ON.
  • Electromagnet, kabel lilitan yang membelit logam ferromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatya sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus.
  • Aplikasi Rangkaian Pemicu Relay, ini adalah rangkaian / alat yang akan memicu relay untuk menjadi ON ketika sesuai situasi / kondisi tertentu. Rangkaian pemicu ini biasanya memiliki sensor atau rangkaian timer (memanfaatkan 'time delay'). Rangkaian yang menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor cahaya, sensor arus, dll. Sedangkan rangkain timer misalnya timer pada mesin cuci, timer tv, dll.
Sebenarnya aplikasi relay banyak sekali. Dari mobil-mobilan, kulkas, lampu sein motor dan mobil, pompa air otomatis, hingga peralatan pada pesat terbang. Dari relay yang jenisnya kecil hingga yang mempunyai daya besar. Dari relai DC 5 volt, 12 volt hingga yang bervoltase tinggi. Keuntungan kita dalam menggunakan relay:
  1. Kita bisa membuat rangkaian otomatis penyambung/pemutus (switch) tegangan  AC dan DC
  2. Relay bisa digunakan pada switch tegangan tinggi
  3. Relay juga menjadi solusi pada switch dengan arus yang besar
  4. Bisa melakukan swith pada banyak kontak dalam waktu yang bersamaan
Jika mau bertanya atau berdiskusi, silakan isi komentar. Masukan dan sarannya juga sangat kami butuhkan.. :)

Contoh cara mengaktifkan relay 12 volt dengan inputan 3 volt atau yang lebih rendah... klik Video : Driving Relay - Mengaktifkan Relay 12v dengan 3v Input

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Penjelasan Relay dan aplikasi"

Posting Komentar

Bijaklah dalam Berkomentar